Diakui atau tidak perkembangan teknologi yang semakin pesat saat ini sangat berpengaruh pada kebiasaan dan cara belajar siswa dan mengajar guru di sekolah.
Dulu, saat saya masih di bangku sekolah, hampir sebagian besar waktu
luang saya di sekolah, saya habiskan untuk mempelajari materi yang telah
dan akan disampaikan oleh para guru. Saya selalu khawatir apabila tidak
bisa menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diberikan oleh mereka. Karena
selain malu, hukumannya pun lumayan berat
Berbeda dengan jaman sekarang, hampir sebagian besar waktu luang
siswa di sekolah, yang seharusnya digunakan untuk belajar, dihabiskan
untuk mengakses gadget, seperti SMS-an, FB-an, Twitter-an dan aktivitas
lain yang tidak berhubungan dengan aktivitas belajar. Perkembangan
teknologi yang seharusnya dapat dimanfaatkan untuk mendukung proses
pembelajaran ternyata belum banyak dioptimalkan oleh siswa untuk
mengakses pelajaran.
Begitu pula ketika awal saya mengajar, saat itu belum banyak
teknologi komputer yang memfasilitasi saya dalam mengajar. Bahan ajar
biasanya saya peroleh dari berbagai sumber belajar (buku) yang saya
pinjam dari perpustakaan. Selanjutnya dari buku-buku tersebut, saya
membuat rangkumannya dalam bentuk tulisan yang nantinya akan dicatat
(disalin) oleh siswa/i saya, setelah saya selesai menjelaskan materi
pelajaran. Sehingga, hampir sebagian besar waktu mengajar di kelas,
habis untuk mencatat materi pelajaran.
Meski begitu, entah mengapa motivasi belajar siswa saya saat itu begitu
tinggi. Suasana belajar di kelas pun menjadi sangat berkesan, sampai
sekarang!
Berbeda dengan saat ini, meski cara mengajar guru banyak difasilitasi
oleh teknologi, namun masih banyak di antara kita yang masih
menggunakan metode dan model pembelajaran lama (biasanya ceramah), di
mana proses pembelajaran masih berpusat pada guru.Bahkan terkadang guru
merasa belum puas, jika saat mengajar tidak menjelaskan (ceramah).
Siswanya pun mengaku belum diajar, jika belum diceramahi..he..he.
Yah, hal ini dikarenakan siswa sudah terbiasa duduk di kelas, mendengarkan guru berceramah, untuk menyampaikan materi pelajarannya.
Alasan klise “infrastruktur sekolah yang tidak mendukung”, biasanya menjadi alasan kenapa guru belum memanfaatkan teknologi informasi dalam proses pembelajaran di kelas.
Yah, hal ini dikarenakan siswa sudah terbiasa duduk di kelas, mendengarkan guru berceramah, untuk menyampaikan materi pelajarannya.
Alasan klise “infrastruktur sekolah yang tidak mendukung”, biasanya menjadi alasan kenapa guru belum memanfaatkan teknologi informasi dalam proses pembelajaran di kelas.
Berangkat dari kenyataan di atas, maka diperlukan model ataupun
metode pembelajaran yang dapat memotivasi guru dan siswa untuk
memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi secara benar untuk
proses pembelajaran. Salah satu model pembelajaran yang bisa digunakan
adalah model pembelajaran flipped classroom
Kelebihan Flipped Classroom
Banyak alasan, kenapa flipped classroom saat ini menjadi salah satu
pilihan penting dalam model pembelajaran kita. Berikut adalah beberapa
kelebihan yang menjadi alasan kenapa kita perlu menggunakan model
pembelajaran flipped classroom ini:
- Bagi Siswa :
- Siswa (dipaksa) memiliki waktu untuk mempelajari materi pelajaran di rumah sebelum guru menyampaikannya di kelas. Dengan demikian, siswa lebih mandiri dan tidak lagi hanya menunggu guru menyampaikan materi pelajarannya di kelas.
- Siswa dapat mempelajari materi pelajaran dalam kondisi dan suasana yang nyaman sesuai dengan kemampuannya menerima materi. Siswa yang pintar dapat belajar secara cepat, sedangkan bagi siswa yang kurang mampu, mereka dapat mengulang materi pelajaran (video) sesukanya sampai mereka faham.
- Setiap siswa bisa mendapatkan perhatian penuh dari guru saat mengalami kesulitan dalam memahami konsep maupun tugas/latihan/kuis. Hal ini dikarenakan di dalam kelas, guru hanya membahas (mereview) materi-materi yang menurut siswa sulit (saja). Atau, guru bisa meminta siswa yang sudah memahami materi, untuk membantu temannya yang belum faham. Dengan demikian dapat dipastikan setiap siswa telah memahami materi dengan baik.
- Siswa dapat belajar dari berbagai jenis konten pembelajaran baik melalui video, website, aplikasi mobile atau jenis konten yang lain. Hal ini memudahkan siswa memahami materi pelajaran, dari pada siswa hanya belajar dari papan tulis atau buku.
- Bagi guru :
- Lebih efektif, karena materi disajikan dalam bentuk video, sehingga bisa digunakan berulang-ulang pada kelas yang lain.
- Hemat waktu, karena guru tidak harus menjelaskan semua materi pelajaran, akan tetapi hanya bagian-bagian tertentu yang dianggap sulit oleh siswa.
- Guru termotivasi untuk mempersiapkan materi pelajaran dalam berbagai jenis konten, baik berupa video, website, aplikasi mobile atau jenis konten yang lain. Sehingga pelaksanaan pembelajaran lebih terencana dan tertata dengan baik.
- Guru semakin kreatif dalam membuat modul pembelajaran yang memanfaatkan teknologi informasi yang memudahkan siswa dalam memahami konsep.
- Terjalin komunikasi yang aktif antara guru dan siswa, karena pembelajaran di kelas lebih banyak dilakukan dengan berdiskusi (tanya jawab) di antara mereka.
Kelemahan Flipped classroom
Meski banyak keuntungan yang didapat dari pelaksanaan model
pembelajaran flipped classroom, namun tetap saja ada kekurangannya,
diantaranya adalah :
- Tidak semua siswa/guru/sekolah memiliki akses terhadap perangkat teknologi informasi yang dibutuhkan, seperti komputer/laptop dan koneksi internet.
- Tidak semua siswa merasa nyaman belajar di depan komputer/laptop. Padahal untuk melaksanakan model pembelajaran ini, siswa harus mengakses materi melalui perangkat tersebut.
- Tidak semua siswa memiliki motivasi untuk belajar secara mandiri di rumah. Apalagi terhadap materi yang belum disampaikan oleh guru. Sehingga motivasi dari guru selalu dibutuhkan, agar siswa terbiasa mempelajari materi pelajaran secara mandiri, sebelum materi tersebut disampaikan oleh guru di kelas.
- Butuh waktu lama bagi guru untuk mempersiapkan materi dalam bentuk video, terutama guru yang belum terbiasa membuat video pembelajaran.
Dari kelebihan dan kekurangan flipped classrom di atas, memang tidak
mudah, bahkan butuh waktu untuk menyiapkan materi pembelajaran (video)
dan menerapkannya di dalam kelas kita. Namun, tidak ada salahnya jika
kita mulai mencoba menerapkan model pembelajaran ini, agar supaya siswa
terbiasa dan tertantang untuk mempelajari sesuatu yang baru secara
mandiri agar prestasi belajar semakin meningkat.
Mudah-mudahan bermanfaat
Sumber : Amiroh
Komentar
Posting Komentar