Video berikut cukup menarik karena secara sederhana mampu menjelaskan tentang bagaimana Flipped Classroom bekerja.
Flipped Classroom merupakan model pembelajaran yang berbeda dengan
yang biasa dilakukan guru di kelas. Biasanya guru menjelaskan terlebih
dahulu, baru kemudian memberikan tugas, PR, dsb. Di dalam flipped
learning, seperti dalam video tersebut, kegiatan pertama yang dilakukan
siswa adalah mempelajari materi yang diberikan guru melalui video
pembelajaran di rumah. Di rumah ? Yup ! Berarti guru harus terlebih
dahulu membuat persiapan “bekal” yang akan diperlukan siswa di rumah.
Pembelajaran dengan video ini dengan maksud agar siswa terlebih dahulu
mempelajari bagaimana materi pelajaran yang akan didiskusikan di kelas.
Di kelas keesokan harinya, guru tidak lagi menjadi “pengajar”, namun
guru lebih berperan sebagai pembina dan pemberi saran. Siswa akan
mengerjakan tugas dan mendiskusikannya dalam kelompok.
Tampak pula bahwa guru dan siswa bisa saling berinteraksi dalam
jejaring sosial khusus, dalam hal ini bisa menggunakan Edmodo atau
Moodle yang biasa dipakai dalam interaksi belajar dalam komunitas
pelajar.
Membaca-baca lagi referensi tentang kelas terbalik, flipped
classroom. Ternyata beberapa referensi mengatakan bahwa flipped
classroom itu adalah pembelajaran terbalik dengan cara membalikkan
kebiasaan ketika guru menerangkan kemudian memberi tugas. Dibalik deh
menjadi beri tugas dulu, baru terangkan. Dengan begitu, siswa akan
berbekal banyak pertanyaan yang dia jumpai di lapangannya sendiri.
Semisal, saya memberikan tugas membuat blog kepada mereka. Tanpa saya
ajarkan terlebih dahulu loh. Nah, tanpa “ilmu ” yang diberikan sebagai
bekal ini lalu mengharuskan siswa mencari pengetahuan sendiri. Caranya
tentu saja mereka harus akrab dengan google dan mesin pencari lainnya.
Artinya, pengetahuan-pengetahuan via internet ini sudah harus biasa
dicari oleh siswa. Ini juga yang menjadi salah satu ciri flipped
classroom.
Kemudian, di hari bertemu di kelas, siswa membawa permasalahan masing-masing dan bisa share satu dengan yang lainnya. Mereka mencari pengetahuan dan menemukannya sendiri. Itu beda banget loh rasanya dibanding guru menjelaskan sendiri di depan kelas. Kalau cara begitu, itu sudah sangat biasa.
Nah. pertemuan tatap muka dan tidak (offline) ini juga yang menjadi salah satu contoh flipped classroom. Flipped classroom ini merupakan salah satu model pembelajaran abad 21 loh teman-teman. Dimana pendekatan yang dipakai lebih kepada student centered.
Model pembelajaran terbalik ini cocok sekali dipergunakan oleh guru yang merasa jam pelajarannya selalu kurang. Kadang kurangnya jam pelajaran dalam mengajar membuat materi pembelajaran tidak tuntas terselesaikan. Silahkan mencoba !
Kemudian, di hari bertemu di kelas, siswa membawa permasalahan masing-masing dan bisa share satu dengan yang lainnya. Mereka mencari pengetahuan dan menemukannya sendiri. Itu beda banget loh rasanya dibanding guru menjelaskan sendiri di depan kelas. Kalau cara begitu, itu sudah sangat biasa.
Nah. pertemuan tatap muka dan tidak (offline) ini juga yang menjadi salah satu contoh flipped classroom. Flipped classroom ini merupakan salah satu model pembelajaran abad 21 loh teman-teman. Dimana pendekatan yang dipakai lebih kepada student centered.
Model pembelajaran terbalik ini cocok sekali dipergunakan oleh guru yang merasa jam pelajarannya selalu kurang. Kadang kurangnya jam pelajaran dalam mengajar membuat materi pembelajaran tidak tuntas terselesaikan. Silahkan mencoba !
Sumber : mugiekonomi
Komentar
Posting Komentar